Aliran Konfusius kembali meningkat akhir-akhir ini |
Cina menerbitkan silsilah keluarga filsuf terkenal Konsfusius, terdiri dari 43 ribu halaman dengan cerita dari 83 generasi keturunan Konfusius.
Aliran Konfusius kembali meningkat akhir-akhir ini |
Berikut ini beberapa kata mutiara cinta Kahlil Gibran yang meliputi kata bijak kehidupan.
NILAI
Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.
PENDERITAAN
Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesadaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah.
Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan.
Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri –obat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal (tabah) dan tanpa bicara.
SAHABAT
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
SIKAP MANUSIA
Jauhkan aku dari manusia yang tidak mahu menyatakan kebenaran kecuali jika ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain.
DUA HATI
Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.
HUTANG KEHIDUPAN
Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan.
INSPIRASI
Inspirasi akan selalu bernyanyi; karena inspirasi tidak pernah menjelaskan.
POHON
Pohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit. Kita tebang pohon itu dan menjadikannya kertas, dan di atasnya kita tulis kehampaan kita.
FALSAFAH HIDUP
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat-keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta
KERJA
Bekerja dengan rasa cinta, berarti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri, dengan diri orang lain dan kepada Tuhan.
Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu ? Bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.
LAGU GEMBIRA
Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegembiraan bersama hati-hati yang gembira.
KEBEBASAN
Ada orang mengatakan padaku, “Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan.”
Kujawab, ”Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.”
ORANG TERPUJI
Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila tertimpa fitnah.
BERJALAN SEIRINGAN
Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan. Karena aku tidak akan berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.
DOA
Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgasana Tuhan meskipun ditingkahi oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.
PENYIKSAAN
Penyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita: penindasan pun tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak Kebenaran: Socrates tersenyum ketika disuruh minum racun, dan Stephen tersenyum ketika dihujani dengan lemparan batu. Yang benar-benar menyakitkan hati ialah kesadaran kita yang menentang penyiksaan dan penindasan itu, dan terasa pedih bila kita mengkhianatinya.
KATA-KATA
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyedari akan keabadiannya.
BICARA WANITA
Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa; tetapi jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya.
KESEDARAN
Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi aku menyadari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku.
ILMU DAN AGAMA
Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar.
NILAI BURUK
Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.
MENUAI CINTA
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
KEHIDUPAN
Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau.
KERJA
Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita.
SELAMATKAN AKU
Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran kecuali kalau kebenaran itu menyakiti; dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain.
CINTA
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
CINTA
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dekaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
CINTA
Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
CINTA
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
CINTA
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang
ATAS NAMA CINTA
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.
CINTA YANG BERLALU
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.
CINTA LELAKI
Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.
TAKDIR CINTA
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau.
Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.
CINTA PERTAMA
Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik kepahitan yang penuh misteri.
LAFAZ CINTA
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
LAFAZ CINTA
Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.
KALIMAH CINTA (pernyataan, ucapan)
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya
CINTA DAN AIRMATA
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa.
WANITA
Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatu kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan.
BANGSA
Manusia terbagi dalam bangsa, negara dan segala perbatasan. Tanah airku adalah alam semesta. Aku warganegara dunia kemanusiaan.
KESENANGAN
Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya. Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama.
Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan;
Semoga beberapa contoh kata mutiara cinta Kahlil Gibran ini bisa membantu anda yang sedang mencari inspirasi dan kata cinta untuk menjalani hidup yang lebih indah
| |
Era Baru | Sabtu, 18 Desember 2010 |
Ada banyak cerita tentang “manusia kerdil” atau orang kerdil pada berbagai kesusastraan Tiongkok. Pada dinasti Qing, pengarah ritual Ji Xiaolan yang sangat terkenal dan dihormati, mencatat dua cerita dalam bukunya “Yue Wei Cao Tang Bi Ji”
Sebuah cerita mengisahkan orang kerdil yang hidup di daerah Mongolia. Manusia-manusia kerdil tersebut hanya setinggi 1 kaki dan mereka dapat dilihat di berbagai tempat. Ketika pohon delima merah bermekaran, orang kerdil akan memotong cabang delima dan membuat rangkaian bunga untuk dipakai. Mereka akan bernyanyi dan menari berkelompok. Suara mereka terdengar sayup-sayup seperti suara rusa, namun sangat harmonis dan manis. Beberapa orang kerdil akan menyelinap ke tenda prajurit kekaisaran, dan jika tertangkap, mereka akan berlutut di tanah dan menangis.
Jika diikat, orang kerdil ini akan mogok makan hingga meninggal. Jika mereka dibebaskan, orang kerdil tidak akan melarikan diri secepatnya. Mereka akan berjalan perlahan dan sewaktu-waktu melihat ke belakang untuk melihat apakah mereka masih diikuti. Jika masih diikuti, orang kerdil akan berlutut kembali dan menangis. Sebaliknya, jika tak ada yang membuntuti, mereka akan tetap bergerak menjauh dengan hati-hati sekali. Setelah memastikan bahwa tidak akan ada orang yang mampu menangkap mereka, orang kerdil segera lari ke hutan dalam sekejap mata. Pasukan kerajaan pun tidak pernah mampu menemukan tempat tinggal mereka.
Karena orang kerdil tampaknya menyukai pohon delima merah, tentara kerajaan menjuluki mereka “anak-anak delima merah”. Suatu waktu, seorang manusia kerdil tertangkap dan dibawa untuk diteliti. Ditemukan bahwa janggut dan bulu badan orang kerdil sama persis dengan manusia normal. Jadi disimpulkan bahwa orang kerdil bukanlah makhluk cebol yang tinggal di hutan atau gunung yang umumnya dianggap sebagai monster.
Kisah lain menceritakan tentang pertemuan antara orang kerdil dengan seorang jenderal kerajaan bernama Ji Musa. Suatu waktu, Ji sedang mengejar burung liar di hutan. Ia berlari menyeberangi jurang dan melihat sekelompok orang. Ji kemudian menuruni lembah untuk mencari tahu siapa mereka. Ia melihat seseorang mengenakan jubah ungu dari kulit binatang. Muka, tungkai dan lengan orang tersebut berbulu hitam. Orang tersebut sedang memanggang sesuatu. Tepat di depannya, duduk seorang wanita cantik berpakaian Mongol. Wanita yang dilihatnya tidak menggunakan sepatu, tetapi mengenakan jubah merah yang juga terbuat dari kulit binatang.
Selain itu, ada 4 atau 5 orang lainnya yang melayani pria dan wanita tersebut. Semua pelayan ini berambut hitam, tingginya setinggi anak kecil, namun tidak berpakaian sama sekali. Ketika melihat Ji, mereka semua tertawa. Aksen mereka bukanlah aksen bangsa Mongol ataupun aksen bangsa lainnya yang pernah Ia dengar sebelumnya. Suara mereka terdengar seperti burung berkicau, sehingga mustahil untuk memahami apa yang mereka bicarakan. Menyadari bahwa orang kerdil ini bukanlah monster, Ji memberi hormat pada mereka. Tiba-tiba, sepotong daging besar dilemparkan ke arah Ji. Daging ini ternyata adalah daging keledai yang telah dimasak. Kemudian, Ji memberi hormat sekali lagi sebagai tanda terima kasih. Baik Laki-laki maupun perempuan itu kemudian melambaikan tangan untuk membalas hormat. Dengan potongan daging besar ini, Ji dapat bertahan selama 3 atau 4 hari. Beberapa hari kemudian, Ji memerintahkan orang-orangnya untuk mencari orang kerdil ini, namun tak seorang pun ditemukan.
Dapat disimpulkan bahwa orang kerdil pernah ada sebelumnya. Kita tidak dapat menemukan mereka, mungkin karena mereka sulit beradaptasi dengan lingkungan global sekarang ini. Tubuh mereka terlalu kecil, sehingga tidak mampu bersaing dengan manusia normal. Akibatnya, seiring dengan waktu, orang kerdil punah secara perlahan-lahan dari muka bumi. (Erabaru/ana)
Sejarawan Kaisar Kuning yang terkenal ini, konon dikaruniai kemampuan khusus. Dia digambarkan sebagai 'bertampang sangat unik dan lahir dengan kemampuan untuk menulis, juga memiliki kebajikan dan kebijaksanaan yang besar.'
Sebelum pengenalan sistem penulisan huruf, orang-orang merekam peristiwa dengan mengikat simpul tali. Simpul besar melambangkan peristiwa besar, yang kecil untuk peristiwa kecil, sedangkan simpul berantai melambangkan peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan.
Sistem tersebut akan berubah, ketika satu hari yang sibuk.
Cang Jie pergi ke selatan untuk berburu. Dia kebetulan bertemu kura-kura besar dan terpaku dengan pola rumit cangkang biru mudanya.
Cang secara metodis mempelajari desain cangkang itu dan menyimpulkan bahwa pola itu ada karena suatu alasan. Dia sadar bahwa karena pola bisa bermakna, jika sejenis aturan ditetapkan, maka orang bisa mengkomunikasikan pikiran dan merekam peristiwa.
Cang Jie terus-menerus merenungkan kemungkinannya dalam alam, mempelajari semua formasi di sekitarnya secara mendalam, Seperti keberadaan bintang-bintang dan pola-pola rasi bintang di langit, posisi sungai dan pegunungan, jejak dan kebiasaan perilaku burung, binatang, serangga dan ikan, bentuk tanaman dan peralatan rumah tangga.
Berdasarkan pengamatan pribadi, dia menciptakan berbagai simbol, sambil memberikan definisi untuk masing-masing, yang menjadi dasar dari sistem karakter Tiongkok.
Selama periode Perang Antar Negara, daerah jajahan membagi Tiongkok ke dalam tujuh negara yang berbahasa dan menggunakan simbol-simbol karakter yang berbeda.
Kaisar Qin Shi Huang, kaisar pertama dari Dinasti Qin, menaklukkan enam negara bagian lainnya.
Dengan pengecualian dari bahasa yang digunakan di Negara Qin, Kaisar menghentikan penggunaan enam bahasa lain, atas usulan perdana menteri Li Si.
Berkolaborasi dengan yang lainnya, Li Si menulis buku Cang Jie Pian (Kompilasi Cang Jie). Buku daftar 3.300 karakter dan digunakan sebagai buku pelajaran utama untuk anak-anak.
Kuil Cang Jie di Provinsi Shaanxi dibangun untuk memperingati Cang Jie dan pekerjaan hebatnya melalui ukiran prasasti. Makam Cang Jie terletak di belakang kuil, di samping cemara seribu tahun.
Cabang-cabang cemara secara bergantian berkembang, suatu tahun, satu cabang hijau rimbun dan tahun berikutnya akan layu, berganti ke cabang lain yang rimbun. Ini merupakan atraksi wisata yang sangat populer, terutama pada saat-saat hari libur. (EpochTimes/ray)
"Kalian pergilah merantau, setelah 3 bulan kalian kembali kerumah, ceritakan pengalaman yang paling berkesan selama kalian merantau, saya akan melihat perbuatan diantara kalian bertiga yang paling bisa dibanggakan,” katanya.
Ketiga anaknya setelah mendengar perkataan bapaknya, mulai melakukan perjalanan.
Tiga bulan berselang, mereka bertiga sudah kembali ke rumah, bapaknya bertanya kepada mereka perbuatan yang paling bangga yang telah mereka lakukan. Satu persatu anak-anaknya mengisahkan pengalaman mereka.
"Saya bertemu dengan seseorang, dia menitipkan sekantong permata berharga kepada saya, dia sendiri tidak tahu berapa jumlah permata didalam kantong itu, jika saya mengambil beberapa butir dia juga tidak akan tahu, ketika orang ini mengambil titipannya, saya menyerahkan seperti semula tanpa saya buka sama sekali,” kisah si anak sulungnya.
Setelah mendengar cerita anak sulungnya itu, bapaknya berkata kepadanya.
"Ini hal yang memang harus engkau lakukan, jika engkau mengambil beberapa butir, coba engkau pikirkan engkau akan berubah menjadi orang apakah?” komentar si Bapak.
Putra sulungnya mendengar komentar bapaknya, menganggapnya benar lalu pergi mengundurkan diri. Anak keduanya ganti menceritakan pengalamannya.
“Suatu hari saya melihat ada seorang anak kecil terjatuh di air, saya lalu menolongnya, keluarganya memberi saya hadiah besar, saya tidak menerimanya,” cerita anak kedua.
Mendengar kisah anak keduanya itu, bapaknya mengatakan kepadanya.
“Inipun memang yang seharusnya engkau lakukan, jika engkau melihat anak kecil itu mati tenggelam, apakah hatimu bisa tenang?" kata Bapaknya.
Setelah anak kedua mendengar komentar bapaknya itu, ia tidak berkata apapun. Lalu anaknya yang paling bungsu mengisahkan juga pengalamannya.
“Pada suatu hari saya melihat seorang yang sakit pingsan dipinggir jurang di jalan pegunungan, jika sedikit membalikkan badan saja sudah akan terjatuh dalam jurang, saya mendekatinya melihat, orang itu rupanya adalah musuh besar saya, dahulu beberapa kali saya berpikir untuk membalas dendam, tetapi tidak punya kesempatan, sekarang kesempatan ini muncul, saya tidak memerlukan tenaga mendorong, dia sudah akan terjatuh ke dalam jurang, tetapi saya mengantarnya pulang ke rumah,” kisah anak bungsu.
Bapaknya tidak menunggu dia habis berbicara, lalu dengan memuji ia mengatakan kepadanya.
“Perbuatan kedua kakakmu melakukan hal yang memang secara hati nurani dilakukan setiap orang, tetapi perbuatanmu dengan budi membalas rasa dendam, itu adalah perbuatan yang sangat terpuji.”
Melakukan perbuatan yang memang harus dilakukan, adalah hal yang wajar yang tidak mengkhianati hati nurani, tetapi melakukan perbuatan yang tidak ingin dilakukan, barulah hal itu membuat hati nurani ini dapat bersinar terang.
Cerita diatas, mengisahkan ketiga bersaudara ini melakukan hal yang tidak menyimpang dari permintaan hati nurani, anak sulung tidak tamak, anak kedua menolong orang yang kesusahan, kedua perbuatan ini adalah hal yang wajib dan memang seharusnya dilakukan oleh semua manusia. Sedangkan anak bungsu yang mempunyai dada yang lapang dan mau memaafkan musuhnya, malahan menolong musuhnya, hati nuraninya menyuruh dia tidak melakukan hal yang jahat, malahan bisa melakukan perbuatan baik yang tidak semua orang bisa lakukan, terlihat dari sini dia melupakan seorang yang bisa menjadi panutan bagi orang lain. (Erabaru/hui)
Lu Pingkung merasa pengetahuan yang dimilikinya masih sangat minim. Tetapi seorang yang berumur 70 tahun ingin belajar lagi, kesulitannya semakin banyak, Lu Pingkung merasa tidak percaya diri, dia lalu pergi meminta nasehat kepada seorang menterinya yang pintar.
Menterinya ini adalah seorang tua yang buta, tetapi dia adalah seorang cendekiawan, walaupun matanya buta, tetapi hati sanubarinya sangat terang.
Lu Pingkung bertanya kepada menterinya ini, ”Coba engkau lihat, saya sudah berumur 70 tahun, sudah cukup tua, tetapi saya masih sangat ingin belajar lebih banyak ilmu, supaya dapat menambah lebih banyak pengetahuan, tetapi selalu merasa kurang percaya diri, selalu merasa sudah terlambat?”
Menteri ini menjawab, ”Paduka merasa terlambat? Lalu kenapa tidak menyalakan lilin?”
Lu Pingkung tidak mengerti maksud dari menteri ini, lalu berkata, ”Saya berbicara serius denganmu, kenapa engkau bercanda? Mana ada seorang menteri yang mempermainkan rajanya?”
Mendengar perkataan rajanya, menteri ini merasa gembira lalu berkata, ”Paduka, engkau salah paham, saya adalah seorang menteri tua yang buta, mana berani mempermainkan Paduka? Mengenai hal belajar lagi saya juga berkata serius kepada Paduka.”
Lu Pingkung dengan bingung berkata, ”Saya tidak mengerti apa maksudmu?”
Menteri berkata, ”Menurut yang saya pelajari, ketika manusia pada masa kecil mempunyai keinginan belajar, bagaikan mendapat sinar mentari pagi yang sangat lembut, sinar mentari makin lama makin terang, waktu bersinarnya juga sangat panjang.
Ketika manusia pada masa remaja mempunyai keinginan untuk belajar, bagaikan mendapat sinar mentari di siang hari, walaupun sinar mentari di siang hari sudah menyinari setengah hari, tetapi sinarnya sangat terik, waktunya bersinar juga masih panjang.
Sedangkan manusia pada masa tuanya mempunyai keinginan untuk belajar, walaupun matahari sudah tenggelam, tidak ada sinar terang lagi, tetapi masih bisa meminjam cahaya lilin untuk menerangi, walaupun cahaya lilin tidak begitu terang, tetapi dengan sedikit cahaya ini lebih bagus daripada meraba-raba ditempat yang gelap.
Lu Pingkung segera tersadarkan, dengan gembira dia berkata, ”Perkataanmu sangat benar, Memang harus demikian! Sekarang saya merasa percaya diri lagi.”
Jika tidak ingin belajar, walaupun membuka mata dengan lebar disiang bolong, sepasang mata ini akan kehilangan, sangat gelap; Dengan terus belajar, tidak peduli muda maupun tua, lebih banyak pengetahuan sanubari akan semakin terang, dengan demikian dapat dengan tidak membabi buta mengambil keputusan dalam menghadapi masalah sehingga hidup ini tidak menjadi sia-sia. (Erabaru/hui)
Oleh: Nick Squires Minggu
28 November 2010
Sejumlah pengujian menemukan bahwa DNA dari beberapa desa di Liqian, pinggiran Gurun Gobi, Tiongkok, adalah 56 persen terkait dengan orang kulit putih. Sebagian besar penduduk desa tersebut memiliki mata hijau, hidung panjang dan rambut yang memperkuat spekulasi bahwa mereka memiliki darah Eropa.
Cai Junnian, salah seorang pemuda setempat yang dijuluki oleh teman dan kerabatnya Cai Luoma atau Cai Romawi, merupakan salah satu dari sekian banyak penduduk desa yang diyakini sebagai keturunan tentara Romawi yang hilang ribuan tahun lalu.
Sejumlah arkeolog berencana melakukan penggalian di wilayah sepanjang Jalan Sutera kuno, untuk mencari sisa-sisa benteng maupun bangunan lain yang dibangun oleh tentara Romawi tersebut.
"Kami berharap dapat membuktikan legenda tersebut dengan melakukan penggalian dan menemukan lebih banyak bukti dari awal kontak Negeri Tiongkok kuno dengan Kekaisaran Romawi," ujar Yuan Honggeng, kepala Italian Studies Centre pada Universitas Lanzhou, provinsi Gansu kepada koran China Daily seperti dilansir Telegraph.
Beberapa uji genetik menunjukkan adanya teori bahwa legiun Romawi telah menetap di wilayah itu pada abad pertama SM setelah melarikan diri dari pertempuran. Pertempuran berlangsung pada tahun 53 SM antara pasukan Romawi dibawah pimpinan Marcus Crassus dan kekuatan yang lebih besar dari bangsa Persia, yang kini disebut Iran.
Ribuan tentara Romawi dibantai dan Crassus sendiri di penggal, namun beberapa tentara dikatakan telah melarikan diri dan berkumpul di wilayah Timur untuk menghindari musuh.
Mereka berjuang sebagai tentara bayaran dalam peperangan antara bangsa Hun dan Tiongkok kuno, 36 SM - penulis sejarah Tiongkok mengacu pada formasi pasukan dengan "skala formasi ikan" yang mengacu referensi formasi "kura-kura" dari tentara legiun. Pengembaraan tentara Romawi diperkirakan telah menetap di stepa-stepa Tiongkok Barat.
Teori ini pertama kalinya dikemukakan pada 1950 oleh Homer Dubs, seorang Profesor sejarah Tiongkok pada Universitas Oxford.
Kekaisaran Romawi memperluas teritorialnya di bawah kaisar Trajan pada abad ke-2, seiring meredupnya kekiasaran Han.
Sebagian besar sejarawan yakin bahwa dua kekaisaran ini hanya berhubungan secara tidak langsung, seperti dalam perdagangan sutera dan rempah-rempah yang dilakukan di sepanjang Jalan Sutera dengan pertukaran barang-barang pecah belah Romawi.
Namun beberapa pakar yakin bahwa mereka adalah keturunan dari pasukan Hun yang menjajah melalui Asia Tengah, termasuk tentara yang berasal dari orang kulit putih.
Maurizio Bettini, antroplog dari Universitas Siena, menyangkal teori ini sebagai 'dongeng'.
"Agar tidak menimbulkan penyangkalan, sesuatu akan diperlukan untuk menemukan berbagai materi seperti Uang Romawi atau senjata khas legiunaris Romawi," ujarnya kepada La Repubblica. "Tanpa bukti semacam ini, kisah legiun yang hilang hanyalah sebuah legenda." (Erabaru/telegraph/sua)
Raja Lu Ai Gong bertanya pada Konfusius, "Apakah benar nasib dari suatu bangsa ditentukan dari langit dan bukannya dari tindakan-tindakan pemimpinnya?"
Konfusius menjawab, "Nasib negara Anda akan tergantung pada tindakan-tindakanmu sendiri. Dalam kasus tertentu tindakan anda itu tidak dapat mengubah nasib bangsa Anda."
Raja berkata, "Baiklah. Bisakah anda memberikan beberapa fakta mengenai pernyataan ini?"
Konfusius berkata, "Selama periode Raja Zhou dari Dinasti Shang, dekat tembok ibukota ada seekor burung kecil yang melahirkan seekor burung besar. Raja berkonsultasi dengan seorang peramal mengenai hal tersebut. Peramal berkata, 'Bilamana suatu hal yang lebih kecil beranak lebih besar, itu berarti bahwa bangsa akan mampu mempersatukan lahan dan bangsa menjadi semakin makmur.' Mendengar itu Raja menjadi sangat puas. Ia berpikir bahwa ia bisa bergantung pada pertanda. Ia berhenti bekerja keras dalam memerintah negerinya dan menjadi sangat brutal terhadap para pejabat dan rakyatnya. Tidak satu pun dari pejabat di penjara kerajaan mampu menghentikannya. Pada akhirnya, musuh dari luar menyerang negeri mereka dan menggulingkan Dinasti Shang. Ini adalah sebuah contoh dari suatu pertanda yang baik yang membawa bencana, alasan tersebut menjadikan raja berpedoman pada tindakan yang baik dan menentang hukum dari langit.
Sebagai perbandingan, dalam kurun waktu pemerintahan Raja Zhou leluhur Raja Tai Wu, moralitas masyarakat sangat jelek dan hukum bangsa tersebut sangat kacau. Kejadian ini menyebabkan pertumbuhan dari suatu tanaman yang tidak lazim, yang tumbuh di dalam lingkungan kerajaan. Tanaman tumbuh sangat cepat. Dalam tujuh hari, tanaman membesar hingga cukup dipeluk oleh dua orang. Raja berkonsultasi dengan seorang peramal dan ia berkata, 'Tanaman liar jenis ini mestinya tidak tumbuh di lingkungan kerajaan, namun sekarang itu yang terjadi. Ini berarti bahwa bangsa akan menjelang masa akhir.' Raja Tai Wu sangat ketakutan. Ia mulai memperhatikan tindakan-tindakannya secara hati-hati dan ia juga berpikir bagaimana para raja yang sebelumnya menguasai bangsa tersebut secara benar dan memperhatikan orang-orangnya. Dalam tiga tahun, banyak raja dari negara lain telah mendengarkan tentang kebaikan Raja Tai Wu dan sebanyak enam belas raja telah mengirimkan para pesuruh mereka untuk mengunjungi dan menghormati Raja Dinasti Shang. Ini adalah sebuah contoh tentang menghentikan tindakan-tindakan tidak baik yang diakibatkan firasat buruk telah berbalik menjadi kebaikan.
Oleh karena itu, ketika langit membuat gejala dan berbagai bencana muncul, itu adalah peringatan langit kepada para penguasa; ketika pejabat bermimpi tentang kisah-kisah penuh arti dan asing, itu adalah peringatan langit kepada pejabat-pejabat. Bencana-bencana dan gejala asing atau aneh tidak akan mengalahkan kebijakan-kebijakan yang baik dan keputusan-keputusan baik suatu bangsa; mimpi-mimpi tidak akan mengalahkan akhlak tinggi dan kebaikan-kebaikan besar. Jika seseorang dapat berbuat seperti ini - mengalahkan tindakan-tindakan tidak baik dan mengikuti tindakan-tindakan benar - ini akan menjadi cara terbaik untuk mengatur suatu negeri. Hanya para raja orang yang bijaksana mampu melakukannya."
Raja Lu Ai Gong berkata, "Pengajaranmu itu mampu memberikan koreksi dengan tepat atas kelalaian saya. Adalah sangat luar biasa bisa mendengarkan pengajaranmu!"
Raja Zhou menghentikan tindakan-tindakan baik dan berubah menjadi jahat, dan negerinya menjadi hancur . Raja Tai Wu menghentikan tindakan-tindakan tidak baik dan berubah menjadi baik, dan negerinya menjadi maju. Dewasa ini Rezim Komunis China telah melakukan suatu pemerintahan diktator sejak permulaan, sudah melakukan bermacam-macam perbuatan jahat, hendaknya bercermin pada kisah Raja Zhou ini.
Sumber: Analek dari Konfusius dan Para muridnya
Sumber: http://www.zhengjian.org/zj/articles/2008/6/23/53460.html